Labuhanbatu, kabari.net – Berembus kabar tak sedap dari Desa N2 Aek Nabara, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat yang sempat mendapat kucuran dana ratusan juta rupiah, kini dikabarkan bangkrut dan tidak lagi beroperasi.
Direktur BUMDes berinisial SN disebut-sebut tidak pernah membuat laporan bulanan maupun tahunan. Bahkan, meski sudah berkali-kali dikonfirmasi, yang bersangkutan tidak pernah memberikan penjelasan.Terpantau di lapangan, BUMDes yang sebelumnya bergerak di bidang penjualan suku cadang sepeda motor di Jalan Lintas Siderejo–Tanjung Siram, tidak lagi buka sejak awal tahun 2024.
Tidak ada aktivitas usaha yang terlihat.Informasi dihimpun menyebutkan, sejak awal berdiri BUMDes ini sudah dua kali mendapat suntikan modal dari Dana Desa dengan total sekitar Rp700 juta. Pada awalnya usaha sempat berjalan lancar dan ramai pembeli, namun pada tahun 2023, kegiatan usaha tersebut dikabarkan gulung tikar.Kepala Desa N2 Aek Nabara, Dwi, yang saat ini kembali menjabat, juga mengaku sudah tidak menerima lagi laporan keuntungan BUMDes sejak 2023.
“Iya bang, Pak Dwi langsung yang ngomong sama saya, bahwa sejak 2023 sudah tidak ada lagi keuntungan dari BUMDes,” ujar PS, salah satu warga, kepada awak media.
Kondisi itu memicu beragam tanggapan masyarakat. Seorang warga berinisial Sdt menilai ada kejanggalan dalam pengelolaan.
“Modal BUMDes ratusan juta kok bisa bangkrut, padahal yang ngelola keuangan istri ketua langsung,” ujarnya ketika ditemui di lokasi bekas usaha BUMDes yang kini tutup.
Sementara itu, pihak Dinas PMD Labuhanbatu mengaku sudah pernah melayangkan surat panggilan kepada pengurus BUMDes N2 Aek Nabara terkait pertanggungjawaban laporan. Namun, tidak ada yang hadir memenuhi panggilan tersebut.
“Udah kita panggil pengurusnya bang, tapi nggak ada yang datang,” ujar Paningar, Kabid Ekbang Dinas PMD Labuhanbatu.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari Direktur BUMDes N2 Aek Nabara terkait polemik tersebut.
Editor : Redaksi