Labuhanbatu, kabari.net – Pemandangan memprihatinkan kembali terjadi di ruas jalan Aek Nabara menuju Ajamu. Jalur vital yang sehari-hari dilalui ratusan kendaraan angkutan hasil perkebunan dan masyarakat umum itu, Kamis (2/10), macet total akibat jalan yang rusak parah dan berlubang besar.

Tidak hanya kemacetan panjang, sejumlah truk bermuatan berat bahkan dilaporkan terbalik dan terpuruk di jalur tersebut. Pemandangan kendaraan berjejer hingga kilometer panjang, dengan sopir dan warga yang hanya bisa pasrah, menjadi bukti nyata keterpurukan infrastruktur di daerah ini.

Mirisnya, meski kerusakan jalan sudah berlangsung lama, hingga kini tidak ada tanda-tanda kehadiran pemerintah untuk memberi solusi. Polisi lalu lintas terlihat berjibaku mengatur kendaraan, namun tidak banyak yang bisa dilakukan karena kerusakan badan jalan sudah sangat parah.

“Ini sudah bertahun-tahun begini, makin hari makin parah. Truk sering terbalik, mobil pribadi susah lewat. Pemerintah entah ke mana, diam saja,” kesal salah satu sopir yang terjebak macet.

Kondisi jalan Aek Nabara–Ajamu sebenarnya merupakan jalur penting yang menghubungkan sentra perkebunan dengan kawasan industri, bahkan menjadi akses utama masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari. Namun fakta di lapangan, jalan dibiarkan hancur tanpa perbaikan.Pengendara mengaku harus berjibaku melewati lubang dalam dan kubangan lumpur, bahkan hanya sepeda motor yang bisa melintas bergantian. Sementara truk-truk besar terpaksa antre berjam-jam, rawan terguling setiap saat.

Ketiadaan tindakan nyata dari pemerintah daerah maupun provinsi atas kerusakan jalan ini, semakin mempertegas anggapan publik bahwa nasib rakyat kecil dan para sopir angkutan dibiarkan terabaikan.

“Kalau jalan ini tidak segera diperbaiki, jangan heran kalau ekonomi rakyat makin lumpuh. Sawit tidak bisa jalan, pedagang tidak bisa distribusi barang. Kita seperti dibiarkan sendiri,” tegas warga lainnya.(KN-001)

Editor : Redaksi